Selasa, 25 Oktober 2016

GEMBALAKANLAH DOMBA-DOMBAKU

"GEMBALAKANLAH DOMBA-DOMBAKU"
( YOH. 21 : 15 - 17 ; Yer 3 : 15 )
PENDAHULUAN
Saudara, Secara hurufiah semua orang tentunya tahu apa arti kata gembala dan domba itu. Tapi dalam kalangan umat Israel dan kristen kedua kata ini sebagai kata istilah yang punya arti/ makna yang dalam.

Dalam PL Allah dan pemimpin-pemimpin umat Israel dikiaskan sebagai Gembala dan umat Israel diumpamakan sebagai domba. Yakob/Israel berkata,Allah yang telah menjadi Gembalaku, selama hidupku sampai sekarang. (Kej 48:15)

Daud menulis dalam kitab Mazmurnya, TUHAN adalah Gembalaku, tak akan kekurangan aku. ( Maz 23 : 1) Kamu adalah domba-domba gembalaanKu, dan Akulah Allahmu, demikianlah firman Tuhan ( Yeh 34 : 31)

Yesaya menulis, Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternakNya (Yes 10 : 14)

Nabi Yeremia menulis, firman Tuhan,"Aku akan mengangkat bagimu gembala-gembala yang sesuai dengan hatiKu, mereka akan menggembalakan kamu dengan pengetahuan dan pengertian. ( Yer 3 : 15 )

Jadi dalam PL menunjukkan bahwa Gembala itu gambaran/kiasan untuk TUHAN dan para pemimpin umat Israel, sedangkan domba menggambarkan bangsa Israel.

Dalam PB, Gembala sebagai gambaran diri Tuhan Yesus dan Pemimpin-pemimpin Gereja.

Yesus berfirman, "Akulah Gembala yang baik" ( Yoh 10 : 11,14)

Rasul Paulus berkata kepada pemimpin-pemimpin gereja Efesus, kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperolehNya dengan daah AnakNya sendiri. ( Kis 20 : 28)

Firman Tuhan Yesus yang menjadi bahan renungan kita pada pagi inilah, Apakah engkau mengasihi Aku ? Gembalakanlah domba-dombaKu" ( Yoh 21 : 15 - 17 )

Marilah kita amati lebih jauh dialog, percakapan atau tanya jawab antara Tuhan Yesus dengan Simon Petrus yang tertulis dalam kitab Yoh 21 : 15 - 17.

ISI KHOTBAH :
GEMBALAKANLAH DOMBA-DOMBAKU, itu berarti  :

1.        Dilihat Dari Sisi Jemaat Sebagai Domba-domba

Domba-domba Tuhan, Jemaat Tuhan perlu digembalakan, perlu gembala. Mengapa ?
Maz. 23: 1 – 6 = Tuhan adalah Gembalaku, takkan kekurangan aku, Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, ia membimbing aku ke air yang tenang, Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar, gadamu dan tongkatMu menghibur aku,kebajikan dan kemurahan akan mengikuti aku.

Sebagai domba perlu pemeliharaan, perlu pertumbuhan agar hidup. Sebagai domba perlu perlindungan dari serangan buas,sebab domba sebagai mackhluk yang lemah. 

Sebagai domba perlu gembala agar tidak tersesat
Yes 53 : 53 =  Kita sesat seperti domba, masing-masing mengambil jalannya sendiri.
Sebagai domba ditetapkan jadi menjadi berkat, bulu domba bermanfaat untuk pakaian.
Kej 12 : 2 = Tuhan berfirman pada Abraham:"Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar,dan memberkati engkau, dan engkau akan menjadi berkat.  


Domba-domba harus menyadari bahwa mereka sebagai domba.
Gembalakan domba-dombaKu, bukan kambingKu, macanKu, srigalaKu. Ini menunjukkan bahwa Tuhan menghendaki jemaatNya mempunyai karakter seperti yang Tuhan inginkan, yaitu berkarakter domba. Yesus Kristus berkarakter domba.

Yoh 1 : 29, 36 = Yoh. Pemb berkata;”Lihat, itulah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.” Yesus berkarakter rendah hati dan taat serta penuh kasih. Karakter domba adalah karakter rendah hati yang siap dididik dibina dan dibimbing menyadari kekurangan dan ketidakberdayaannya, Karakter penuh ketaatan yang siap diatur.

Domba-domba harus menyadari bahwa mereka punya gembala (Tuhan Yesus sbg Gembala Agung dan gembala Sidang yang dipilih Tuhan)
Yoh 10 : 14 - 15 = Akulah gembala yang baik, Aku mengenal domba-dombaku dan domba-dombaKu mengenal AKU, mereka akan mendengarkan suaraKu." Domba mengenal gembalanya, mendengar dan mematuhi gembalanya.

2.        Dilihat dari Sisi Sebagai Gembala

Jabatan gembala adalah pilihan Tuhan.
Gembalakanlah domba-dombaKu !!!. Ini amanat Tuhan, instruksi/ perintah Tuhan, Tugas dari Tuhan.  Tuhan yang menentukan seseorang menjadi gembala jemaat. Jabatan gembala harus diyakini sebagai panggilan bukan pekerjaan.

Kalau pekerjaan bertujuan mendapatkan upah, sedangkan panggilan adalah tanpa pamrih, sebab sebagai pengabdian. Gembala Jemaat disebut hamba Tuhan sebab tugasnya sebagai pengabdian, sebagai abdi Tuhan. Sebagai abdi yang siap rela berkorban nyawa untuk domba-dombanya.

Dasar Penggembalaan adalah kasih.
Mengapa sampai tiga kali Tuhan Yesus bertanya kepada Simon Petrus,"Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari mereka ini ?Simon anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku ? Ini menunjukkan dasar pelayanan penggembalaan adalah kasih. Kalau hanya kemauan yang didorong oleh ambisi pasti terjadi penyangkalan. Seperti Petrus yang pernah  menyangkal Yesus sebagai Gurunya sampai tiga kali, tidak mau mengaku bahwa Tuhan Yesus sebagai gembalanya.

Jemaat Tuhan sebagai domba-domba Tuhan dan juga gembala Jemaat, harus menyadari bahwa seorang gembala jemaat adalah orang telah mengabdikan dirinya, mengorbankan dirinya untuk kepentingan Jemaat karena cinta kasihnya pada Tuhan Yesus dan jemaat Tuhan.
Gembala harus menyadari bahwa yang digembalakannya adalah domba-domba Tuhan.

Gembalakan domba-dombaKu, domba-doma Tuhan. Seorang gembala jemaat pasti sadar bahwa domba-domba (Jemaat) Tuhan sebagai milik kesayangan Tuhan, biji mata Tuhan.

Zak 2 : 8 b " barang siapa yang menjamah kamu berarti menjamah biji mata Tuhan." Sebagai seorang gembala jemaat,

tidak mungkin berdiam diri, apabila jemaat Tuhan, domba-domba Tuhan yang dipercayakan Tuhan padanya, dibawa kepada hal-hal yang menyimpang atau merusa keroohanian- nya dan kehidupannya. Gembala sejati siap mati untuk domba-dombanya. (CONTOH : AHOK)

PENUTUP :
Firman Tuhan : Gembalakanlah domba-dombaKu.
Pesan Firman Tuhan ini untuk Jemaat sebagai domba-domba dan Pdt Fakien sebagai gembala jemaat. Sebagai jemaat firman Tuhan mengingatkan bahwa jemaat perlu gembala, baik gembala agung (Tuhan Yesus) maupun gembala jemaat. Sebab melalui penggembalaan itulah jemaat akan terus bertumbuh dan berkembang serta berbuah. Baik dalam hal kerohaniannya, pengenalannya pada Tuhan, maupun dalam berjemaat dan bermasyarakat.


Gembala dan domba-domba seharusnyalah saling mengenal, menghormati dan terlebih lagi saling mengasihi. Para jemaat harus menyadari dirinya sebagai domba yang memang seharus siap dibimbing dan dibina. Sebagai gembala tentunya siap menghadapi apapun untuk menjaga domba-domba gembalaannya sampai Tuhan Yesus datang untuk yang kedua kali. Masing-masing akan menerima kemuliaan Tuhan sesuai dengan perbuatan masing-masing.  A M I N

Tidak ada komentar:

Posting Komentar