"GEMBALAKANLAH
DOMBA-DOMBAKU"
(
YOH. 21 : 15 - 17 ; Yer 3 : 15 )
PENDAHULUAN
Saudara,
Secara hurufiah semua orang tentunya tahu apa arti kata gembala dan domba itu.
Tapi dalam kalangan umat Israel dan kristen kedua kata ini sebagai kata istilah
yang punya arti/ makna yang dalam.
Dalam
PL Allah dan pemimpin-pemimpin umat Israel dikiaskan sebagai Gembala dan umat
Israel diumpamakan sebagai domba. Yakob/Israel berkata,Allah yang telah menjadi
Gembalaku, selama hidupku sampai sekarang. (Kej 48:15)
Daud
menulis dalam kitab Mazmurnya, TUHAN adalah Gembalaku, tak akan kekurangan aku.
( Maz 23 : 1) Kamu adalah domba-domba gembalaanKu, dan Akulah Allahmu,
demikianlah firman Tuhan ( Yeh 34 : 31)
Yesaya
menulis, Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternakNya (Yes 10 :
14)
Nabi
Yeremia menulis, firman Tuhan,"Aku akan mengangkat bagimu gembala-gembala
yang sesuai dengan hatiKu, mereka akan menggembalakan kamu dengan pengetahuan
dan pengertian. ( Yer 3 : 15 )
Jadi
dalam PL menunjukkan bahwa Gembala itu gambaran/kiasan untuk TUHAN dan para
pemimpin umat Israel, sedangkan domba menggambarkan bangsa Israel.
Dalam
PB, Gembala sebagai gambaran diri Tuhan Yesus dan Pemimpin-pemimpin Gereja.
Yesus
berfirman, "Akulah Gembala yang baik" ( Yoh 10 : 11,14)
Rasul
Paulus berkata kepada pemimpin-pemimpin gereja Efesus, kamulah yang ditetapkan
Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperolehNya
dengan daah AnakNya sendiri. ( Kis 20 : 28)
Firman
Tuhan Yesus yang menjadi bahan renungan kita pada pagi inilah, Apakah engkau
mengasihi Aku ? Gembalakanlah domba-dombaKu" ( Yoh 21 : 15 - 17 )
Marilah
kita amati lebih jauh dialog, percakapan atau tanya jawab antara Tuhan Yesus
dengan Simon Petrus yang tertulis dalam kitab Yoh 21 : 15 - 17.
ISI
KHOTBAH :
GEMBALAKANLAH
DOMBA-DOMBAKU, itu berarti :
1.
Dilihat Dari Sisi Jemaat Sebagai Domba-domba
Domba-domba
Tuhan, Jemaat Tuhan perlu digembalakan, perlu gembala. Mengapa ?
Maz.
23: 1 – 6 = Tuhan adalah Gembalaku, takkan kekurangan aku, Ia membaringkan aku
di padang yang berumput hijau, ia membimbing aku ke air yang tenang, Ia
menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar, gadamu dan tongkatMu
menghibur aku,kebajikan dan kemurahan akan mengikuti aku.
Sebagai
domba perlu pemeliharaan, perlu pertumbuhan agar hidup. Sebagai domba perlu
perlindungan dari serangan buas,sebab domba sebagai mackhluk yang lemah.
Sebagai
domba perlu gembala agar tidak tersesat
Yes
53 : 53 = Kita sesat seperti domba,
masing-masing mengambil jalannya sendiri.
Sebagai
domba ditetapkan jadi menjadi berkat, bulu domba bermanfaat untuk pakaian.
Kej
12 : 2 = Tuhan berfirman pada Abraham:"Aku akan membuat engkau menjadi
bangsa yang besar,dan memberkati engkau, dan engkau akan menjadi berkat.
Domba-domba
harus menyadari bahwa mereka sebagai domba.
Gembalakan
domba-dombaKu, bukan kambingKu, macanKu, srigalaKu. Ini menunjukkan bahwa Tuhan
menghendaki jemaatNya mempunyai karakter seperti yang Tuhan inginkan, yaitu
berkarakter domba. Yesus Kristus berkarakter domba.
Yoh
1 : 29, 36 = Yoh. Pemb berkata;”Lihat, itulah Anak Domba Allah yang menghapus
dosa dunia.” Yesus berkarakter rendah hati dan taat serta penuh kasih. Karakter
domba adalah karakter rendah hati yang siap dididik dibina dan dibimbing
menyadari kekurangan dan ketidakberdayaannya, Karakter penuh ketaatan yang siap
diatur.
Domba-domba
harus menyadari bahwa mereka punya gembala (Tuhan Yesus sbg Gembala Agung dan
gembala Sidang yang dipilih Tuhan)
Yoh
10 : 14 - 15 = Akulah gembala yang baik, Aku mengenal domba-dombaku dan
domba-dombaKu mengenal AKU, mereka akan mendengarkan suaraKu." Domba mengenal
gembalanya, mendengar dan mematuhi gembalanya.
2.
Dilihat dari Sisi Sebagai Gembala
Gembalakanlah
domba-dombaKu !!!. Ini amanat Tuhan, instruksi/ perintah Tuhan, Tugas dari
Tuhan. Tuhan yang menentukan seseorang
menjadi gembala jemaat. Jabatan gembala harus diyakini sebagai panggilan bukan
pekerjaan.
Kalau
pekerjaan bertujuan mendapatkan upah, sedangkan panggilan adalah tanpa pamrih,
sebab sebagai pengabdian. Gembala Jemaat disebut hamba Tuhan sebab tugasnya sebagai
pengabdian, sebagai abdi Tuhan. Sebagai abdi yang siap rela berkorban nyawa
untuk domba-dombanya.
Dasar
Penggembalaan adalah kasih.
Mengapa
sampai tiga kali Tuhan Yesus bertanya kepada Simon Petrus,"Simon anak
Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari mereka ini ?Simon anak Yohanes,
apakah engkau mengasihi Aku ? Ini menunjukkan dasar pelayanan penggembalaan adalah
kasih. Kalau hanya kemauan yang didorong oleh ambisi pasti terjadi
penyangkalan. Seperti Petrus yang pernah
menyangkal Yesus sebagai Gurunya sampai tiga kali, tidak mau mengaku
bahwa Tuhan Yesus sebagai gembalanya.
Jemaat
Tuhan sebagai domba-domba Tuhan dan juga gembala Jemaat, harus menyadari bahwa
seorang gembala jemaat adalah orang telah mengabdikan dirinya, mengorbankan
dirinya untuk kepentingan Jemaat karena cinta kasihnya pada Tuhan Yesus dan
jemaat Tuhan.
Gembala
harus menyadari bahwa yang digembalakannya adalah domba-domba Tuhan.
Gembalakan
domba-dombaKu, domba-doma Tuhan. Seorang gembala jemaat pasti sadar bahwa
domba-domba (Jemaat) Tuhan sebagai milik kesayangan Tuhan, biji mata Tuhan.
Zak
2 : 8 b " barang siapa yang menjamah kamu berarti menjamah biji mata
Tuhan." Sebagai seorang gembala jemaat,
tidak
mungkin berdiam diri, apabila jemaat Tuhan, domba-domba Tuhan yang dipercayakan
Tuhan padanya, dibawa kepada hal-hal yang menyimpang atau merusa keroohanian- nya
dan kehidupannya. Gembala sejati siap mati untuk domba-dombanya. (CONTOH :
AHOK)
Firman
Tuhan : Gembalakanlah domba-dombaKu.
Pesan
Firman Tuhan ini untuk Jemaat sebagai domba-domba dan Pdt Fakien sebagai
gembala jemaat. Sebagai jemaat firman Tuhan mengingatkan bahwa jemaat perlu
gembala, baik gembala agung (Tuhan Yesus) maupun gembala jemaat. Sebab melalui
penggembalaan itulah jemaat akan terus bertumbuh dan berkembang serta berbuah.
Baik dalam hal kerohaniannya, pengenalannya pada Tuhan, maupun dalam berjemaat
dan bermasyarakat.
Gembala
dan domba-domba seharusnyalah saling mengenal, menghormati dan terlebih lagi
saling mengasihi. Para jemaat harus menyadari dirinya sebagai domba yang memang
seharus siap dibimbing dan dibina. Sebagai gembala tentunya siap menghadapi apapun
untuk menjaga domba-domba gembalaannya sampai Tuhan Yesus datang untuk yang
kedua kali. Masing-masing akan menerima kemuliaan Tuhan sesuai dengan perbuatan
masing-masing. A M I N
Tidak ada komentar:
Posting Komentar